Rabu, 19 Maret 2014

jaringan meristem


 

 

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

“JARINGAN MERISTEM “

 


DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK

Ajeng Retno Mustika sari (

Dian Ariska                      (126511950)

Fellyana                            (126511770)

Riska Novitasari               (126510313)

Yurika Zulpajrila             (126510010)

Zulham Arisandi              (126511861)

 

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2014

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang disusun untuk melaksanakan tugas kelompok mata kuliah “ANATOMI TUMBUHAN “  dan terima kasih kepada Bapak Ibnu Hajar S.Pd, MP yang telah memberikan tugas ini untuk bahan diskusi dan untuk menambah pengetahuan kami mengenai “JARINGAN MERISTEM ”. Tentu dalam hal ini mencakup semua mengenai jaringan meristem apical,meristem lateral dan meristem interkalar.

 

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan.

 

 

 

 

 

Pekanbaru, Februari 2014

 

 

                                                                                                            penyusun


 

DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................. i

Daftar isi........................................................................................................... ii

Bab I

            Pendahuluan......................................................................................... 1

1.1  Latar belakang ………………………………………………………. 1

1.2  Perumusan masalah …………………………………………………. 1

1.3  Tujuan ………………………………………………………………..2

Bab II

            Pembahasan.......................................................................................... 3

a.     Protista menyerupai tumbuhan

A.    Ukuran dan bentuk tubuh ............................................ 3

B.     Komposisi sel ............................................................... 6

C.     Struktur dan fungsinya ................................................ 7

b.    Cara hidup dan habitat ………………………………………………..8

c.     Peranan alga bagi kehidupan manusia………………………………..9

d.    Klasifikasi alga atau ganggang ………………………………………..10

e.     Reproduksi alga ……………………………………………………….19

 

Bab III

            Penutup

A.    Kesimpulan............................................................... 21

B.     Saran......................................................................... 22

 

 

Daftar Rujukan................................................................................................. 23

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

            Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.

            Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.

 

            Dalam dunia tumbuhan, 420jt tahun yang lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih rumit dibandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.

umbuhan terdiri atas banyak lapisan sel, dan dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut jaringan.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatolog.

Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumutdapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas. 

 

1.2  Perumusan masalah

a.       Apakah yang dimaksud dengan jaringan meristem ?

b.      Jelaskan nagian pada jaringan meristem ?

 

1.3  Tujuan

a.       Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan jaringan meristem

b.      Agar mahasiswa mengetahui pembagian jaringan meristem dan mengetahui letak masing-masing jaringan meristem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           BAB II

PEMBAHASAN

 

            Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.

            Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.





 

Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu :

1.       Jaringan meristem


jaringan-meristem
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu mengalami pembelahan diri secara terus menerus. Jaringam meristem adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif  membelah. Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk kubus.

Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem dan disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan.

 

 

 

 

 


meristem.png
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:


http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biologi/kls%20x/mp_303/images/hal%2006.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


a.       Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.


124
 

 


http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biologi/kls%20x/mp_303/images/hal%2007.jpg


 

 

 

 

 


Text Box: Meristem Apikal pada akar
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biologi/kls%20x/mp_303/images/hal%2007.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


            Sejak tahun 1759 Wolff menyadari bahwa daun dan jaringan baru pada batang dibentuk dibagian paling ujung dari batang yang merupakan titik tumbuh. Dewasa ini dipakai istilah apeks pucuk yang menjelaskan daerah awal pembentukan organisasi primer dalam pucuk,yaitu tempat terjadinya proses tumbuh,yang tak terbatas pada ujung tumbuh itu saja. Apeks pucuk yang sebenarnya adalah bagian yang terdapat tepat diatas primordium daun yang paling muda. Bentuk meristem apeks pucuk ,dilihat dari dalam penampang memanjang biasanya sedikit cembung. Struktur apeks pucuk diberbagai kelompok adalah sebagai berikut :

 

a.       Apeks pucuk Pteridophyta

Pada pteridophyta terdapat sebuah atau beberapa sel pemula yang dapat dibedakan dengan mudah dari sel sekelilingnya , disebut sel apeks. Sel apeks membelah sedemikian rupa sehingga sel baru semua dibentuk disemua sisinya ,kecuali permukaan luarnya. Pada paku,sel apeks bersisi empat,namun pada beberapa paku air seperti Salvinia dan Azolla ,hanya ditemukan tiga sisi.

b.      Apeks pucuk Gymnospermae

Semua Gymnospermae bercirikan arah bidang pembelahansel dipermuakaan apeks pucuk yang antiklinal(arah bidang pembelahan tegak lurus terhadap permukaan organ) dan periklinal (arah bidang pembelahan sejajar arah permukaan organ) disebut meristem permukaan. Cirri lainya adalah adanya sel induk sentral karena ditengah apeks terdapat sel yang lebih besar,memiliki vakuola yang besar,dan sering berdinding yang lebih tebal.

c.       Apeks pucuk Angiospermae

Pada tahun 1868, Hanstein mengemukakan teori histogennya. Menurut teori itu dapat dibedakan 3 daerah di apeks pucuk Angiospermae :daerah paling luar atau dermatogens;daerah tengah atau sentral disebut plerom;dan suatu daerah silindris diantara dermatogens dan plerom yang tebalnya beberapa sel disebut periblem. Ketiga daerah itu menurut Hanstein dari tiga kelompok pemula yang terpisah satu sama lain dan langsung berperan sebagai histogen. Menurut teori ini, meristem sejak awal ditetapkan untuk menghasilkan jaringan tertentu, yakni epidermis yang berkembang dari dermatogens,kortes,serta del di dalam daun dari periblem dan silinder pusat dari plerom.

d.      Apeks reproduktif

Apeks reproduktif yang menghasilkan bunga dan brakte biasanya berkembang dari apeks vegetative,yakni yang menghasilkan daun dan tunas vegetative. Fungsi apeks vegetative adalah menghasilkan pertumbuhan sumbu dalam panjang,sedangkan fungsi apeks reproduktif adalah membentuk daerah meristematik yang lebih luas,tempat berkembangnya berbagai bagian bunga. Perubahan dari apeks vegetative menjadi apeks reproduktif berlangsung secara bertahap,yang ditunjukan secara morfologi dan didasari perubahan fisiologi.

e.       Apeks akar

Pada embrio biji hanya terlihat promeristem akar atau kadang-kadang radikula embrionik didasar hipokotil. Hanya setelah biji berkecambah dan akar primer berkembang, dapat dilihat organisasi sel dalam promeristem.  

Pada beberapa pteridophyta seperti Equisetum,seluruh akar berkembang sebagi hasil pembelahan satu sel. Pada beberapa paku lain seperti Marratiaceae terdapat beberapa sel pemula. Jika hanya ada satu sel apeks ,sel itu tetrahedral ,membelah sedemikian rupa sehingga menambah sel diketiga sisi atasnya dan kearah tudung akar dari dasar sel.

Diatas telah dikemukakan bahwa tidak ditemukan perkembangan histogen dalam apeks pucuk. Untuk akar,banyak peneliti memakai istilah dermatogens untuk meristem epidermis ,periblem untuk meristem korteks,dan plerom untuk meristem dari silinder pusat. Setelah selang waktu yang cukup panjang,sel induk dari berbagai sistem jaringan akan digantikan oleh sel baru yang berasal dari pemula sementara umum yang tetap (permanen). Sering lebih dari satu macam jaringan akan berkembang dari sekelompok sel induk yang merupakan pemula sementara, karena itulah tidak dipakai istilah histogen,melainkan protoderm,meristem dari korteks,dan meristem silinder pembuluh bagi meristem yang diturunkan dari promeristem,yakni dari daerah jaringan diujung apeks akar yang terdiri dari sel pemula tetap serta sel pemula permanen.

 

 

 

b.      Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-rumputan. Misalnya pada pangkal ruas batang. atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

123


 

 

 

 

 

 


125
Text Box: Meristem Interkalar
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


c.       Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang. Meristem lateral terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.

 

 

 

 


124
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pada umumnya, sel-sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, isodiametris, dan relative kaya akan protoplasma. Vakuola sel meristem sangat kecil dan tersebar di seluruh protoplasma. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang belum terdiferensiasi. Kemampuan jaringan meristem untuk bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi dan besar. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem digolongkan menjadi dua yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer berasal dari jaringan embrional (embrio/lembaga) yang membelah secara mitosis dan menghasilkan pertumbuhan primer pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi. Meristem primer biasanya terdapat pada ujung (pucuk) batang dan ujung akar. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang sel-selnya telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besat misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan clikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder yang disebut periderm.golongkan menjadi dua.

 

 

Kambium gabus terdiri atas tiga bagian yaitu:


1) Felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas sel - sel mati
2) Felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem.
3) Feloderm, yaitu bagian vang dibentuk felogen kearah dalam dan merupakan jaringan yang sifatnva serupa parenkim dan terdiri atas sel-sel hidup.

 

Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a.       Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (contoh: meristem apikal). Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

 

b.      Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

1.    Kesimpulan

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan :

Ø  Jaringam meristem adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif  membelah.

Ø  Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk kubus.

Ø  Jaringan meristem berdasarkan tata letaknya terbagi menjadi tiga jaringan,yaitu : jaringan meristem apical,jaringan meristem interkalar dan jaringan meristem lateral.

Ø  Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.

Ø  Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-rumputan. Misalnya pada pangkal ruas batang. atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.

Ø  Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang

 

 

2. Saran

Sebaiknya dapat masa kedepannya pemakalah dapat memperbaiki tulisan dan isi dan makalah dan diharapkan untuk teman-teman mau untuk membaca makalah ini agar dapat memahami isi dari makalah ini jaringan meristem yang meliputi meristem apical,meristem interkalar dan meristem lateral.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR RUJUKAN

 

Hidayat ,estiti.1995.Anatomi tumbuhan berbiji.Bandung : ITB




 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar