MAKALAH
ANATOMI TUMBUHAN
“JARINGAN
MERISTEM “
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
Ajeng
Retno Mustika sari (
Dian
Ariska (126511950)
Fellyana
(126511770)
Riska
Novitasari (126510313)
Yurika
Zulpajrila (126510010)
Zulham
Arisandi (126511861)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Yang disusun untuk melaksanakan tugas kelompok
mata kuliah “ANATOMI TUMBUHAN “ dan
terima kasih kepada Bapak Ibnu Hajar S.Pd, MP yang telah memberikan tugas ini
untuk bahan diskusi dan untuk menambah pengetahuan kami mengenai “JARINGAN
MERISTEM ”. Tentu dalam hal ini mencakup semua mengenai jaringan meristem
apical,meristem lateral dan meristem interkalar.
Akhir kata,
tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan.
Pekanbaru, Februari
2014
penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar.................................................................................................. i
Daftar
isi........................................................................................................... ii
Bab
I
Pendahuluan......................................................................................... 1
1.1 Latar
belakang ………………………………………………………. 1
1.2 Perumusan
masalah …………………………………………………. 1
1.3 Tujuan
………………………………………………………………..2
Bab
II
Pembahasan.......................................................................................... 3
a. Protista
menyerupai tumbuhan
A. Ukuran
dan bentuk tubuh ............................................ 3
B. Komposisi
sel ............................................................... 6
C. Struktur
dan fungsinya ................................................ 7
b. Cara
hidup dan habitat ………………………………………………..8
c. Peranan
alga bagi kehidupan manusia………………………………..9
d. Klasifikasi
alga atau ganggang ………………………………………..10
e. Reproduksi
alga ……………………………………………………….19
Bab
III
Penutup
A. Kesimpulan............................................................... 21
B. Saran......................................................................... 22
Daftar
Rujukan................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awal perkembangan tumbuhan,
semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari
tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah
diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel
dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks
batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.
Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi
membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah
diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.
Dalam
dunia tumbuhan, 420jt tahun yang lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu tumbuhan
darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih rumit
dibandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
umbuhan
terdiri atas banyak lapisan sel, dan dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan
hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut
jaringan.
Jaringan
dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk
dan fungsi yang sama. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang
biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatolog.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki
pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang")
dan fungi ("jamur"),
tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah
dan sporofor.
Tumbuhan lumutdapat
dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki
jaringan pembuluh yang jelas.
1.2 Perumusan
masalah
a. Apakah yang
dimaksud dengan jaringan meristem ?
b. Jelaskan nagian
pada jaringan meristem ?
1.3 Tujuan
a.
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa
yang dimaksud dengan jaringan meristem
b.
Agar mahasiswa mengetahui pembagian
jaringan meristem dan mengetahui letak masing-masing jaringan meristem
BAB
II
PEMBAHASAN
Pada awal perkembangan tumbuhan,
semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian
khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan
selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya,
pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem,
seperti pada korteks batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.
Struktur
tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar,
batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun
oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Struktur
tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar,
batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun
oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama.
Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua
yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda. Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu
sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama.
Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh
bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan
air dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan.
Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ
batang maupun daun.
Berdasarkan
kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan
pada tumbuhan yang selalu mengalami pembelahan diri secara terus menerus. Jaringam
meristem adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan
yang aktif membelah. Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan meristem adalah
ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif
besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk
kubus.
Sel-sel meristem membelah terus
untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada
dalam jaringan meristem dan disebut sel inisial atau sel permulaan.
Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif
atau turunan.
Berdasarkan posisinya dalam tubuh
tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Meristem apikal, terdapat di ujung
pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan
yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Sejak
tahun 1759 Wolff menyadari bahwa daun dan jaringan baru pada batang dibentuk
dibagian paling ujung dari batang yang merupakan titik tumbuh. Dewasa ini
dipakai istilah apeks pucuk yang menjelaskan daerah awal pembentukan organisasi
primer dalam pucuk,yaitu tempat terjadinya proses tumbuh,yang tak terbatas pada
ujung tumbuh itu saja. Apeks pucuk yang sebenarnya adalah bagian yang terdapat
tepat diatas primordium daun yang paling muda. Bentuk meristem apeks pucuk
,dilihat dari dalam penampang memanjang biasanya sedikit cembung. Struktur
apeks pucuk diberbagai kelompok adalah sebagai berikut :
a. Apeks pucuk Pteridophyta
Pada
pteridophyta terdapat sebuah atau beberapa sel pemula yang dapat dibedakan
dengan mudah dari sel sekelilingnya , disebut sel apeks. Sel apeks membelah sedemikian rupa sehingga sel baru semua
dibentuk disemua sisinya ,kecuali permukaan luarnya. Pada paku,sel apeks
bersisi empat,namun pada beberapa paku air seperti Salvinia dan Azolla
,hanya ditemukan tiga sisi.
b. Apeks pucuk Gymnospermae
Semua
Gymnospermae bercirikan arah bidang
pembelahansel dipermuakaan apeks pucuk yang antiklinal(arah bidang pembelahan
tegak lurus terhadap permukaan organ) dan periklinal (arah bidang pembelahan
sejajar arah permukaan organ) disebut meristem permukaan. Cirri lainya adalah
adanya sel induk sentral karena ditengah apeks terdapat sel yang lebih
besar,memiliki vakuola yang besar,dan sering berdinding yang lebih tebal.
c. Apeks pucuk Angiospermae
Pada tahun
1868, Hanstein mengemukakan teori histogennya. Menurut teori itu dapat
dibedakan 3 daerah di apeks pucuk Angiospermae
:daerah paling luar atau dermatogens;daerah tengah atau sentral disebut
plerom;dan suatu daerah silindris diantara dermatogens dan plerom yang tebalnya
beberapa sel disebut periblem. Ketiga daerah itu menurut Hanstein dari tiga
kelompok pemula yang terpisah satu sama lain dan langsung berperan sebagai
histogen. Menurut teori ini, meristem sejak awal ditetapkan untuk menghasilkan
jaringan tertentu, yakni epidermis yang berkembang dari dermatogens,kortes,serta
del di dalam daun dari periblem dan silinder pusat dari plerom.
d. Apeks reproduktif
Apeks
reproduktif yang menghasilkan bunga dan brakte biasanya berkembang dari apeks
vegetative,yakni yang menghasilkan daun dan tunas vegetative. Fungsi apeks
vegetative adalah menghasilkan pertumbuhan sumbu dalam panjang,sedangkan fungsi
apeks reproduktif adalah membentuk daerah meristematik yang lebih luas,tempat
berkembangnya berbagai bagian bunga. Perubahan dari apeks vegetative menjadi
apeks reproduktif berlangsung secara bertahap,yang ditunjukan secara morfologi
dan didasari perubahan fisiologi.
e. Apeks akar
Pada
embrio biji hanya terlihat promeristem akar atau kadang-kadang radikula
embrionik didasar hipokotil. Hanya setelah biji berkecambah dan akar primer
berkembang, dapat dilihat organisasi sel dalam promeristem.
Pada
beberapa pteridophyta seperti Equisetum,seluruh akar berkembang sebagi hasil
pembelahan satu sel. Pada beberapa paku lain seperti Marratiaceae terdapat
beberapa sel pemula. Jika hanya ada satu sel apeks ,sel itu tetrahedral
,membelah sedemikian rupa sehingga menambah sel diketiga sisi atasnya dan
kearah tudung akar dari dasar sel.
Diatas
telah dikemukakan bahwa tidak ditemukan perkembangan histogen dalam apeks
pucuk. Untuk akar,banyak peneliti memakai istilah dermatogens untuk meristem
epidermis ,periblem untuk meristem korteks,dan plerom untuk meristem dari
silinder pusat. Setelah selang waktu yang cukup panjang,sel induk dari berbagai
sistem jaringan akan digantikan oleh sel baru yang berasal dari pemula
sementara umum yang tetap (permanen). Sering lebih dari satu macam jaringan
akan berkembang dari sekelompok sel induk yang merupakan pemula sementara,
karena itulah tidak dipakai istilah histogen,melainkan protoderm,meristem dari
korteks,dan meristem silinder pembuluh bagi meristem yang diturunkan dari
promeristem,yakni dari daerah jaringan diujung apeks akar yang terdiri dari sel
pemula tetap serta sel pemula permanen.
b. Meristem interkalar, terdapat di
antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota
suku atau family rumput-rumputan. Misalnya pada pangkal
ruas batang. atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
c. Meristem lateral, terletak sejajar
dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
Merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang
tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari
dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang. Meristem
lateral terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium
gabus.
Pada umumnya, sel-sel penyusun jaringan meristem
berdinding tipis, isodiametris, dan relative kaya akan protoplasma. Vakuola sel
meristem sangat kecil dan tersebar di seluruh protoplasma. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang belum terdiferensiasi. Kemampuan jaringan meristem untuk
bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi dan
besar. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem digolongkan menjadi dua
yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer berasal dari
jaringan embrional (embrio/lembaga) yang membelah secara mitosis dan
menghasilkan pertumbuhan primer pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan
dapat bertambah tinggi. Meristem primer biasanya terdapat pada ujung (pucuk)
batang dan ujung akar. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang
sel-selnya telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya pada
tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan
sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besat misalnya aktivitas
kambium pada batang tumbuhan clikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem)
ke bagian dalam dan pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat
kambium gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder yang
disebut periderm.golongkan menjadi dua.
Kambium gabus
terdiri atas tiga bagian yaitu:
1) Felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas sel - sel mati
2) Felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem.
3) Feloderm, yaitu bagian vang dibentuk felogen kearah dalam dan merupakan jaringan yang sifatnva serupa parenkim dan terdiri atas sel-sel hidup.
Berdasarkan
asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Meristem primer, sel-selnya
berkembang langsung dari sel-sel embrionik (contoh: meristem apikal). Kegiatan
jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
b. Meristem sekunder, sel-selnya
berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya
adalah kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder,
sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan
membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa
pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan :
Ø Jaringam meristem adalah jaringan muda yang terdiri
dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif membelah.
Ø Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan
meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus
yang relatif besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung sitoplasma,
selnya berbentuk kubus.
Ø Jaringan meristem berdasarkan tata
letaknya terbagi menjadi tiga jaringan,yaitu : jaringan meristem
apical,jaringan meristem interkalar dan jaringan meristem lateral.
Ø Meristem apikal, terdapat di ujung
pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.
Ø Meristem interkalar, terdapat di
antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota
suku atau family rumput-rumputan. Misalnya pada pangkal
ruas batang. atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
Ø Meristem lateral, terletak sejajar
dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
Merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang
tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari
dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang
2.
Saran
Sebaiknya dapat masa kedepannya pemakalah dapat
memperbaiki tulisan dan isi dan makalah dan diharapkan untuk teman-teman mau
untuk membaca makalah ini agar dapat memahami isi dari makalah ini jaringan
meristem yang meliputi meristem apical,meristem interkalar dan meristem
lateral.
DAFTAR
RUJUKAN
Hidayat
,estiti.1995.Anatomi tumbuhan berbiji.Bandung : ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar