Kamis, 20 Maret 2014
Rabu, 19 Maret 2014
JARINGAN KOLENKIM PADA TUMBUHAN
NAMA KELOMPOK :
- Eva Yanti
- Merza Liguna
- Syarifah Rinda Lestari
- Susi Fitria
Mata Kuliah : Anatomi Tumbuhan
Dosen Pembimbing : Ibnu Hajar, Spd, M.P
https://docs.google.com/presentation/d/111mRtF7_asHe-4PvJytbweSzbtgV_73zgbOWxb6SBNw/edit#slide=id.p13
- Eva Yanti
- Merza Liguna
- Syarifah Rinda Lestari
- Susi Fitria
Mata Kuliah : Anatomi Tumbuhan
Dosen Pembimbing : Ibnu Hajar, Spd, M.P
https://docs.google.com/presentation/d/111mRtF7_asHe-4PvJytbweSzbtgV_73zgbOWxb6SBNw/edit#slide=id.p13
pembelahan sel
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pembelahan
sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan
pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan,
yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1,
S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Sel-sel
tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan pembelahannya, ada
sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada
juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa
pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan
pembelahan yang sangat cepat untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada
organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada
jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia
tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya
dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri.
Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya
dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.
Amitosis
adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada
eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom,
dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru.
Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan
sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis
adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik
yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk
mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
· Terjadi di sel kelamin
· Jumlah sel anaknya 4
· Jumlah kromosen 1/2 induknya
· Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis
hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana
proses pembelahan pada sel tumbuhan?
b. Apa
yang dimaksud dengan dinding sel?
c. Jelaskan
sruktur dinding sel?
Bab
2
Pembahasan
2.1
Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk
membelah atau membagi dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak. Pembelahan sel
merupakan bagian dalam tubuh kita. Kita bertumbuh karena sel-sel di dalam tubuh
kita membelah diri.
Dalam siklus sel, terdapat dua tahap, yaitu interfase
dan M-Phase. Interfase adalah tahap dimana sel tidak membelah. Tahap ini
berlangsung selama 15 jam dan terdapat 3 tahap, yaitu G1 Phase
(fase organel sel berduplikat), S-Phase (fase replikasi DNA), dan G2
Phase (fase pertumbuhan sel dan sintesis protein). Pada tahap M-Phase
barulah sel mulai membelah. Thap ini hanya berlangsung 2 jam dan terdiri dari
proses kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah tahap di mana proses
pembelahan nukleus sel melalui tahap ProMAT, sedangkan sitokinesis adalah tahap
pembelahan sitoplasma. Pembelahan sel dibagi menjadi 2 jenis menurut jenis sel
yang membelah, yaitu pembelahan pada sel prokariotik dan pada sel eukariotik.
A.
Pembelahan Pada Sel Prokariotik
Pembelahan pada sel prokariotik dikenal dengan
pembelahan biner yang artinya pembelahan ini berlangsung secara sederhana dan
spontan. Proses pembelahan ini juga dikenal dengan proses pembelahan amitosis.
Amitosis artinya pembelahan yang tidak melibatkan kromosom. Pembelahan biner
dapat ditemukan pada sel bakteri, proses pertumbuhan sel, duplikasi materi
genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma.
Pada pembelahan biner, kromosom diduplikasi dan akan
menempel pada membrane plasma. Kemudian akan terjadi pertumbuhan di antara dua
tempat pelekatan kromosom tersebut. Hal ini untuk melakukan pemisahan inti.
Sitokinesis dan pembentukan dinding sel kemudian terbentuk sehingga 2 sel anak
terbentuk.
B.
Pembelahan Pada Sel Eukariotik
Pembelahan sel pada sel eukariotik dibagi menjadi meiosis dan mitosis.
- Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan
sel anak yang dapat membelah lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi pada sel
tubuh (somatis) dengan tujuan pertumb uhan, pertambahan sel, dan
regenerasi sel. Pada sel-sel meristematik hewan dan tumbuhan, pembelahan yang
terjadi adalah pembelahan mitosis yang berguna untuk pertumbuhan. Pembelahan
mitosis menghasilkan dua sel anak yang identic dengan induknya. Hal ini berarti
sel haploid akan menghasilkan 2 sel haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2
sel diploid.
Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya
berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT
merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan
telofase.
A.
Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri
dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang
berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom
sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu
ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada
tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
B.
Profase
C.
Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the
equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat
pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub
sentrisol yang berlawanan.
D.
Anafase
Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang berbeda.
Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel. Kromatid pada fase ini
tidak disebut sebagai kromatid, tetapi kromosom tunggal.
E.
Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan
dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit
dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan
terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow. Pembelahan
sitoplasma ini biasa disebut sitokinesis.
Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase interfase
dan sentriosol menjadi empat (2 di setiap sel) serta aster hilang. Kromosom
akan berubah kembali menjadi benang-benang. Beberapa jenis kromosom yang
mengalami pembelahan adalah kromosom parental dan maternal dapat dilihat pada
gambar.
- Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan yang
menghasilkan gamet. Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai tahap pembuahan
(fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan
pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan
komposisi kromosom anak dan induk.
Berbeda dengan proses mitosis, pembelahan ini
menghasilkan 4 sel yang tidak identik dengan induknya (diploid menjadi haploid)
akibat pengurangan kromosom. Inilah mengapa pembelah ini juga dikenal
dengan pembelahan reduksi. Pembelahan ini memiliki proses ProMAT I dan ProMAT
II. Proses pembelahannya kurang lebih sama kecuali pada proses Profase I. Pada
tahap profase I terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten, diploten, diakinesis.
1.
Leptoten
Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal
ini dilakukan dengan cara memadatkan diri.
2.
Zigoten/Zigonema
Pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis
membentuk bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub
berlawanan
3.
Pakiten/Pakinema
Kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad
(kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada
tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.
4.
Diploten
Kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan
silang, akan terdapat kiasma sebagai tanda.
5.
Diakinesis
Pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol
bergerak ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.
Setelah
ke lima tahap ini, proses pembelahan akan berlanjut ke metafase, anafase,
telofase, dan kemudian mengulang sekali lagi tanpa melewati profase yang di
atas (profase biasa, yang terjadi di mitosis).
C.
Pembelahan Sel Gamet Pada Tumbuhan
Pembelahan gamet pada tumbuhan terdiri dari 2, yaitu
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
A. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan ovum
dalam ruang bakal biji. Prosesnya dimulai dari megasporosit bermeiosis dua kali
menjadi megaspore. Megaspora ini terdiri dari IKL (inti kandung lembaga) Primer
dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati. IKL Primer nantinya akan membelah
secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3 antipoda, 2 IKL Sekunder, 2 sinergid,
dan 1 ovum.
B. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk
sari (mikrospora) dalam kepala sari (anthera). Proses mikrosporogenesis dimulai
dengan meiosis I dan meiosis II dari mikrosporosit (sel induk serbuk sari)
menjadi 4 mikrospora yang haploid yang disebut tetrad. Mikrospora kemudian
melakukan pembelahan kariokinesis menjadi nukleus generatif dan nukleus saluran
serbuk sari (inti generative dan vegetatif). Inti generatif kemudian membelah
menjadi 2 sperma. Inti vegetative pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke
ovum dan spermaakan membuahi ovum menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi
endosperma.
2.2
Dinding Sel
Pengertian
Dinding sel merupakan
sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari membran sel yang
berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi
kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap tekanan mekanik.
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan protista kebanyakan tidak memiliki dinding sel.
Pada dinding sel ada bagian yang
tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi
hubungan antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata
berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal
ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri.
Dinding sel juga dapat mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Fungsi Dinding Sel
Dinding sel memiliki
berbagai fungsi termasuk :
a. Mempertahankan/menentukan bentuk sel.
b. Mendukung dan memberi kekuatan
secara mekanik (memungkinkan tanaman untuk tumbuh tinggi, dll).
c. Mencegah membran sel pecah dalam
medium hipotonik atau tekanan turgor.
d. Mengontrol laju dan arah
pertumbuhan sel serta mengatur isi sel.
e. Bertanggung jawab pada struktur
bentuk tumbuhan dan mengontrol morfogenesis tanaman.
f. Memiliki peran metabolisme.
g. Memberi perlindungan fisik dari
serangan serangga dan pathogen.
h. Penyimpanan karbohidrat yang
merupakan salah satu komponen dinding selyang dapat digunakan kembali dalam
proses metabolisme lainnya. Jadi, di satu sisi dinding sel berfungsi sebagai
gudang penyimpanan untuk karbohidrat.
i. Sebagai produk ekonomis, dimana
dinding sel sangat penting untuk menghasilkan produk-produk seperti kertas, serat,
serat kayu,sumber energy, papan dan bahkan sebagai bahan dasar dalam produk
makanan diet kita.
j. Tabung untuk trasportasi jarak
jauh.
k. Kegiatan fisiologis dan biokimia
pada dinding sel berperan untuk komunikasi antar sel-sel.
Komponen-Komponen Penyusun Dinding Sel
Bahan utama penyusun dinding sel adalah polisakarida
yang dibangun dari monosakarida. Ada berbagai komponen lain di dalam dinding
sel termasuk protein,karbohidrat dan lignin.
Pada bakteri, dinding sel terdiri dari peptidoglikan
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bakteri.
Pada archaea, karakteristik dinding selnya mengandung
sedikit peptidoglikan (kecuali untuk kelompok metanogen) dan tersusun dari
glikoprotein lapisan-S, pseudopeptidoglikan atau polisakarida.
Pada jamur, dinding selnya tersusun dari kitin dan
polisakarida yang lain. Sedangkan pada ganggang dinding selnya sersusun dari
glikopretein dan polisakarida. Pada beberapa spesies ganggang tertentu mungkin
dapat terdiri dari asam silikat.
2.3. Struktur
Dinding Sel
Pada sel tumbuhan, struktur
dinding selnya keras dan kaku yang terdiri dari 3 jenis lapisan yaitu :
|
Gbr 2. Diagram
dinding sel
|
a. Lamella tengah. Lapisan ini merupakan lapisan yang
pertama kali terbentuk selama pembelahan sel. Merupakan lapisan yang terdiri
dari polisakarida pektin yang kaya akan lapisan lem yang mengikat sel-sel yang
berdekatan.
b. Dinding sel primer. Lapisan ini terbentuk setelah
lamella tengah dan terdiri dari kerangka kaku mikrofibril selulosa yang
tertanam dalam matriks seperti gel terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa
dan glikoprotein.
Gbr 3. Struktur dinding sel sekunder
|
|
c. Dinding sel sekunder. Terbentuk setelah
pembesaran sel selesai dan dibentuk di dalam dinding sel primer yang telah
berhenti meningkat di daerah permukaan ketika sel tumbuh sepenuhnya dimana sel
ini sangat kaku dan tebal yang terbuat dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Dinding sel sekunder sering berlapis.
Perhatikan tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan
antara dinding primer dan dinding sekunder.
Karakteristik
|
Dinding
primer
|
Dinding sekunder
|
Fleksibilitas dan ekstensibilitas
|
Tinggi
|
Rendah
|
Ketebalan
|
Dinamis
|
Statis
|
Susunan mikrofibril
|
Acak
|
Sejajar
|
Kadar selulosa
|
Rendah
|
Tinggi
|
Kadar hemiselulosa
|
50%
|
25%
|
Kadar lipid
|
5-10%
|
Sedikit/tidak ada
|
Kadar protein
|
5 %
|
Rendah
|
Pertumbuhan
|
Multinet
|
Aposisi
|
Tabel 1. Perbedaan dinding sel primer dan sekunder
Selama Masa Pertumbuhan dan
Perkembangan
Keadaan dinding sel selama masa-masa pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah :
a. Pembelahan sel melibatkan sintesis dinding
sel yang baru.
b. Pembesaran sel melibatkan perubahan dalam
komposisi dinding sel.
c. Diferensiasi sel melibatkan perubahan dalam
komposisi dinding sel.
Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang
terlibat, yaitu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung
pada jaringan meristematis. Sel- sel anak yang dihasilkan pada jaringan
meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa.
Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua
teori yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan
teori orientasi aktif.
Gbr 4.
Pertumbuhan multinet
|
|
Menurut teori multinet, mikrofibril diletakkan pada
permukaan bagian dalam dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel.
Pada waktu dinding sel memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi
ulang ke arah sumbu longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu.
Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung secara
pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya pertumbuhan.
Gbr 5. Mekanisme pemanjangan dinding sel
|
|
Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak
satu terhadap yang lain. Pada gambar di samping ini ditunjukkan mekanisme
pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan
ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah
satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b)
dan bererak hingga enzim membentuk ikatan yang baru.
Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa
terbentuknya lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang
tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan
sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini
orientasi mikrofibril pada bagian luar sel.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. - Pembelahan
sel prokariotik, pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi
proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru.
- Pembelahan
sel eukariotik adalah hal pembagian material genetik secara persis sama adalah
lebih kompleks.
2. Pembelahan sel ada 2 jenis, yaitu secara
langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis, dan meiosis:pembelahan
reduksi)
a. Pembelahan sel secara amitosis adalah
pembelahan sel yang tidak melalui urutan tahap-tahap tertentu yang didahului
dengan pembelahan inti tanpa pembentukan benang-benang kumparan sperma
(kromosom).
b. Pembelahan sel secara mitosis adalah
proses pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului
dengan pembentukan benang-benang kumparan sperma yang berlangsung pada sel
somatic dan sel nutfah (germ cell).
Pembelahan sel secara meiosis adalah
proses pembelahan sel di mana jumlah kromosom per sel ,dibelah dua.
3.
Siklus pada sel yaitu serangkaian
kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan organel
didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus),
proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya
proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis dan merupakan fungsi sel yang
paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom,
dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru
yang identik.
4. Dinding sel terletak
pada bagian luar membran sel dan merupakan suatu eksoskeleton yang berperan
untuk memberi bentuk pada sel. Di dalam dinding sel terdiri dari dinding sel
prokariota dan dinding sel tumbuhan. Di dalam dinding sel prokariota terdapat
komponen-komponen yang tersusun dari komponen sel bakteri,yang terdapat
peptodolikan,asam teichoat, dan asam teichuronat dan terdapat struktur dinding
bakteri.dan di dalm dinding sel tumbuhan terdiri atas selulosa, hemiselulosa,
pectin, protein structural,plastic biologi, dan mikrofibri.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII.
Jakarta : Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002.
Biologi jilid 1. Jakarta :Erlangga
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung :
Ganesha Opertaion
Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel
secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret2012. samarinda.
Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL.
Jakarta : Rajawali Pers
Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta :
Gramedia
Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/.
22 maret 2012. Samarinda.
Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis.
http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
http://whanday.blogspot.com/2011/11/apa-itu-dinding-sel_21.h
Langganan:
Postingan (Atom)