BUDIDAYA CABE MERAH
1. Menyiapkan benih.
Pertama-tama, belilah 1 atau 2 buah cabe merah dari pasar.atau warung terdekat disekitar anda. Pilih yang benar-benar matang, berukuran jumbo/besar, mulus, panjang, dan sehat (tak menunjukkan cabe tersebut berpenyakit). Kemudian dibelah untuk mengambil bijinya.
Gambar 1. Mengambil biji-biji cabe untuk dijadikan benih, dipilih biji yang bernas, besar, dan sehat.
2. Mengambil biji
The next, cabe dikupas dan diambil biji-bijinya untuk dijadikan benih. Kita pun hanya memilih biji-biji yang besar saja, yang berisi, yang sehat, tidak berwarna gelap/hitam. Biji-biji yang tak berkualitas ditendang kalau bisa dibuang saja
Gambar 2. Biji-biji yang terpilih, siap untuk dijemur sampai benar-benar kering.
Biji-biji yang telah terpilih selanjutnya dijemur di bawah terik mentari, sampai benar-benar kering. Pada cuaca panas, biasanya hanya membutuhkan 2-3 hari.
4. Merendam benih.
Jika biji/benih cabai telah kering, selanjutnya kita rendam dengan sedikit air hangat. Gunakan gelas atau mangkuk atau wadah bekas untuk merendam. (Kami menggunakan cup es krim kecil).
Gambar 3 Perendaman benih cukup 3 jam saja
Pilihlah hanya benih yang tenggelam. Benih yang mengapung saat direndam air biasanya mengindikasikan benih tersebut kurang berkualitas, meski tidak semua demikian
5. Memeram benih menggunakan kain
Setelah direndam selama 3 jam, benih selanjutnya kita peram di dalam seutas kain agar berkecambah.
Caranya, siapkan sehelai kain halus (bahan kaos) atau saputangan lembut. Basahi kain tersebut dengan cara dicelupkan ke dalam air. Pastikan air tersebut bebas kaporit, atau gunakan saja air sumur atau air minum mineral atau air RO.
Gambar 4. Mencelupkan kain ke air bersih, bebas kaporit.
Kemudian peras kain tersebut sampai airnya tidak menetes. Ini akan menciptakan kondisi kain yang lembap, sehingga cocok untuk pemeraman benih.
Gambar 5. Memeras kain sampai airnya tidak menetes.
Gambar 6. Menempatkan benih/biji-biji cabai ke atas kain lembap.
Gambar 7. Melipat kain.
Gambar 8. Menyimpan benih di mangkuk dan ditutup rapat untuk disimpan beberapa hari sampai benih berkecambah.
Diamkan benih selama beberapa hari sampai berkecambah.
Sesekali semprot kain dengan air bersih (dan bebas kaporit) jika memang sedikit kering, namun biasanya tidak diperlukan.
Gambar 9. Sprayer tangan bisa digunakan untuk menyemprotkan air ke kain benih kalau memang kain menunjukkan kering. Namun, cukup 1 atau 2x semprotan saja, sekedar melembapkan. Kalau terlalu basah, benih bisa busuk.
2. MENYIAPKAN MEDIA SEMAI
Sambil menunggu biji/benih cabai kita berkecambah, sekarang mari siapkan media semainya.
1. Memilih polibag semai.
Polibag semai untuk menyemai cabe biasanya berupa plastik kecil (dapat dibeli di toko plastik di pasar terdekat), ukurannya 6×8 cm atau ukuran yang mendekati. Banyaknya sesuai jumlah pohon cabai yang ingin Anda tanam. Saran kami, sebaiknya Anda melebihkan jumlahnya untuk antisipasi seandainya ada benih yang mati atau tak berkualitas.
Plastik/polibag semai ini WAJIB DIBOLONGI atau pada saat membeli polibag beli saja polibag yang sudah di bolongi sedikit di bagian bawahnya (digunting miring di kedua pojoknya), agar benih tidak terendam air saat penyiraman nanti. Kalau terendam, benih bisa koit…
Gambar 1. Plastik polybag 6×8 cm untuk media semai.
2. Pengisian media semai.
Setelah dilubangi, polibag atau wadah selanjutnya kita isi dengan media semai. Media yang bagus agar benih tumbuh subur diantaranya:
1 bagian tanah halus + 1 bagian pupuk kompos
atau,
1 bagian tanah halus + 1 bagian kotoran hewan (yang sudah matang)
atau,
lumpur comberan dari parit di sekitar rumah
Catatan:
- Pupuk kompos bisa Anda beli di penjual tanaman hias atau toko pupuk. Harganya sekitar Rp 1000/kg.
- Kotoran hewan bisa Anda “sadap” sendiri dari kandang ayam/kambing/sapi/kelinci/dkk. Kotoran hewan yang telah matang maksudnya yang sudah dikomposkan, atau paling tidak direndam dengan air minimal 1 minggu.
- Lumpur comberan dari parit sekitar rumah juga pupuk yang bagus, bahkan tak perlu dikomposkan dulu, karena dirinya telah mengkomposkan diri sendiri. Syaratnya, parit comberan tersebut tak terkontaminasi limbah/zat kimia berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar